INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sebenarnya ini bubur ayam. Hanya, sajian dan variasi bumbunya agak
berbeda. Bagi mata awam, bubur ini mirip bubur ayam Cirebon. Namun, Ibu Isa, pedagang bubur ayam di Kertasemaya, tak mau dagangannya disebut bubur Cirebon.

"Ini bubur Kertasemaya, bukan bubur Cirebon. Beda," kata Bu Isa.
Di tempat itulah rombongan Kompas Gramedia Cyclist (KGC) sempat istirahat, Sabtu (14/5/2011) dan makan bubur. Memang beda dibanding
bubur ayam Jakarta atau Cirebon. Kuah yang berasa kaldu ayam dan bumbu lainnya agak unik. Itulah mengapa Bu Isa ngotot mempertahankan identitas Kertasemaya. Menurutnya, ini untuk menegaskan bahwa daerahnya punya kebanggaan.
bubur ayam Jakarta atau Cirebon. Kuah yang berasa kaldu ayam dan bumbu lainnya agak unik. Itulah mengapa Bu Isa ngotot mempertahankan identitas Kertasemaya. Menurutnya, ini untuk menegaskan bahwa daerahnya punya kebanggaan.
Penyajiannya, kuah dan bawang ogerngnya sangat banyak. Selain itu, ayam yang dipakai adalah ayam kampung. Buburnya pun ditaburi kerupuk mie. "Itulah ciri khas bubur ayam Kertasemaya. Kami selalu pakai ayam kampung, bukan broiler seperi bubur lainnya," kata Bu Isa.
Bubur Bu Isa memang terasa nikmat. Warungnya di jalan Indramayu-Cirebon, sering menjadi tujuan orang. "Saya sudah jualan 25 tahun. Orang yang lalu-lalang di sini, apalagi arus mudik, sering mampir. Kalau lebaran, saya jual pukul 07.00, dua jam kemudian habis. Padahal, saya masak 20 kg beras. Kalau hari biasa 4 kg beras saja dan empat jam baru habis," jelasnya.
Bagi yang lewat jalan Indramayu-Cirebon, bubur Kertasemaya buatan Bu Isa pantas dicoba.
Dre@ming Post______
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar