HOME I D-POST I INTERNATIONAL I INDONESIA I BALI I BADUNG I KUTSEL I UNGASAN I COMPUTER I ENGLISH I EXCATA I KULINER I TORPEDO
IPTEK I AUTOMOTIVE I NEWS I POLITIK I ARJAWA I DESIGN I PRODUKSI I SELEBRITI I KESEHATAN I SPORT I FASHION I BOLA I KIDS I SEKSI MEMBALUR LIDAH DENGAN RANGSANGAN IMAGINASI PEMBERITAAN YANG AKURAT, SEOLAH MASUK DALAM WISATA KENYAMAN RASA YANG ABADI

Pizza Unik Ini Berbentuk seperti Cone Es Krim

Jakarta - Roti berbentuk bundar dengan keju mozzarella dan aneka topping gurih disebut pizza Baca Lagi ...

Wagyu Beef Plus Angel Hair Mak Nyuss!

akarta - Restoran yang masih terbilang gress ini cocok bagi para penggemar steak. Daging wagyu yang jadi Baca Lagi ...

Lezatnya Sensasi Seafood di Pinggir Laut

Di resto yang satu ini Anda bisa menikmati seafood segar dan hembusan angin pantai yang Baca Lagi ...

Soto Branggahan, Dua Mangkuk Baru Kenyang...

KEDIRI - Soto Branggahan, begitulah masyarakat menyebutnya. Masakan berkuah isi daging ayam dengan Baca Lagi ...

Ketagihan Asem-Asem Iga dari Solo!

Jika Anda penggemar hidangan Jawa, restoran yang satu ini bakal cocok dengan lidah Anda. Ada berbagai Baca Lagi ...

Ayam Kampung Goreng Pagi Sore, Empuk!

Minggu, 3 Juli 2011 | 10:29 WIB

Kawasan Pecinan di daerah Pondok adalah surganya kuliner Kota Padang. Aneka kuliner khas Minang sampai masakan China bisa Anda temukan di sini. Salah satunya adalah Rumah Makan Pagi Sore yang dikelola Hajjah Rostina (50).

Rumah makan dengan menu masakan khas Padang itu telah berdiri sejak tahun 1947. Papan kayu bertuliskan "Pagi Sore" menyambut tamu di teras rumah makan. Papan itu begitu melegenda dan sudah ada sejak rumah makan pertama kali buka. Sebuah benda yang menjadi saksi hidup perjalanan rumah makan yang diwariskan turun temurun.

"Rumah makan ini punya mertua saya. Lalu diwariskan ke suami saya. Suami saya meninggal, jadi saya yang
teruskan," kata Rostina. Kini di usianya yang senja, Rostina tetap gesit melayani para tamu. Tak hanya itu, setiap pagi dan sore, Rostina masuk ke dapur dan memasak sendiri menu-menu yang dihidangkan.

Memasak dua kali dalam sehari tersebut sudah menjadi tradisi RM Pagi Sore. Apakah karena itu rumah makan itu diberi nama "Pagi Sore"? "Tidak tahu pasti juga. Namanya dari mertua saya sudah begitu. Katanya biar mudah diingat," ungkap Rostina. Rostina dibantu oleh beberapa pekerja yang semuanya masih ada hubungan kekerabatan.

"Anak dan menantu juga bantu. Suatu saat mereka yang akan meneruskan rumah makan ini," katanya. Bahkan menantu perempuan Rostina sudah ikut membantunya memasak di dapur.

"Wajib bagi perempuan Minang untuk bisa memasak. Itu harus," imbuhnya.

Ayam Kampung Goreng dan Kepala Ikan Kakap Bumbu Gulai Kuning menjadi menu andalan RM Pagi Sore. Namun, hampir semua menu yang disajikan bercita rasa luar biasa.

Tengok saja rendang yang hitam pekat bagai tanah. Lembut daging rendang yang mudah putus saat digigit berpadu dengan aroma rempah khas rendang. Bumbunya saja enak. Makan nasi dengan bumbu rendang rasanya pun sudah mantap. Lalu ada Kacang Putih Bumbu Gulai. Bumbu gulai meresap ke kacang putih yang besar dan empuk. Santap pula sayur pakis gulai. Renyahnya pakis ditumis lagi-lagi dimasak dengan bumbu gulai khas Minang.

Jangan berani-berani melewatkan Ayam Kampung Goreng andalan RM Pagi Sore. Dagingnya empuk dan manis. Namun renyah saat digigit. Makan satu tidak akan puas. Apalagi ukurannya sangat kecil. Usut punya usut, ayam yang digunakan adalah ayam kampung yang berumur antara 35 sampai 40 hari.

"Kalau yang lewat dari itu, yang sudah gede, dagingnya keras," kata Rostina. Ia mengaku dalam sehari mampu menjual 300 sampai 400 ekor. Apalagi ayam kampung goreng RM Pagi Sore sudah sangat terkenal dan diincar oleh wisatawan yang datang ke Padang.

"Ayam ini bisa jadi oleh-oleh. Banyak yang pesan untuk dijadikan oleh-oleh. Awet kalau ditaruh dikulkas. Kalau mau dimakan tinggal digoreng di minyak penuh," jelasnya. Saking tenarnya kelezatan ayam ini, walikota sampai menteri pun pernah mencicipinya.

Iringan gitar akustik dan lantunan lagu-lagu Minang dari pengamen yang sering mangkal di RM Pagi Sore menemami makan malam para tamu. Dalam dekapan bangunan yang tampak bergaya klasik, tamu disuguhi berpiring-piring lauk dan nasi. Tamu tinggal pilih lauk mana yang ingin dimakannya.

Siapa sangka, bangunan tua itu pernah ambruk karena gempa Padang yang lalu. Terutama bagian dapurnya yang hancur. Saat itu, RM Pagi Sore sempat tutup hingga tiga bulan.

"Waktu gempa, barang pertama yang saya selamatkan papan "Pagi Sore" yang digantung di depan itu," tutur Rostina sambil tertawa.

 
Dre@ming Post______
sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar